Klasifikasi Pendidikan Anak Tuna Grahita

Klasifikasi Pendidikan Anak Tuna Grahita. Anak Tuna Grahita dapat diklasifikasikan menjadi :
1. Tuna grahita ringan, dengan tingkat kecerdasan mereka berkisar 50-70, dalam penyesuaian sosial maupun bergaul, mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial yang lebih luas dan mampu melakukan pekerjaan setingkat semi terampil. Anak ketegori ini mempunyai kemampuan paling tinggi setaraf dengan anak kelas 5 SD, mampu diajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana. Dalam sosialisasi masih mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sosial secara terbatas.
2. Tuna grahita sedang, dengan tingkat kecerdasan mereka berkisar antara 30-50, mampu melakukan keterampilan mengurus diri sendiri, mampu melakukan adaptasi sosial di lingkungan terdekat, dan mampu melakukan pekerjaan rutin yang perlu pengawasan atau bekerja di tempat kerja terlindung, mempunyai kemampuan akademik maksimal setaraf dengan anak kelas 2 SD, biasanya sering disertai dengan gangguan motorik dan komunikasi sehingga sangat sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, aktivitas sosialnya hanya sebatas untuk memelihara diri sendiri.
3. Tuna grahita berat dan sangat berat, mereka sepanjang hidupnya selalu tergantung pada bantuan orang lain. Ada yang masih mampu dilatih mengurus diri sendiri dan berkomunikasi secara sederhana dalam batas tertentu, mereka memiliki tingkat kecerdasan kurang dari 30. Kemampuannya paling tinggi setaraf anak pra sekolah, sepanjang hidupnya anak ini bergantung pada orang lain.
Klasifikasi menurut pandangan, dalam bidang ini memandang anak tuna grahita dari keadaan tipe khusus diantaranya :
  1. Down syndrome, raut muka seperti orang mongol dengan ciri-ciri : mata sipit dan miring, lidah tebal dan terbelah-belah serta biasanya menjulur keluar, telinga kecil, tangan kering, semakin dewasa kulitnya semakin kasar, pipi bulat, bibir tebal dan besar, tangan bulat dan lemah, kecil, tulang tengkorak dari muka hingga belakang tampak pendek.
  2. Kretin,  nampak seperti orang cebol dengan ciri-ciri : badan pendek, kaki dan tangan pendek, kulit kering, kuku pendek dan tebal.
  3. Hydrocephalus, gejalanya adalah semakin membesarnya cranium yang disebabkan oleh semakin bertambahnya atau bertimbunnya cairan cerebro-spinal pada kepala. Cairan ini memberi tekanan pada otak besar yang menyebabkan kemunduran fungsi otak.
  4. Microcephalus, adalah bentuk ukuran kepala yang kecil. Macrocephalus adalah bentuk ukuran kepala yang lebih besar dari ukuran normal. Schapocephalus adalah anak yang memiliki ukuran kepala yang panjang sehingga menyerupai menara. Brachicephalus adalah bentuk ukuran kepala yang melebar.
  5. Cerebral palsy, adalah kelumpuhan pada otak yang mengganggu fungsi kecerdasan, disamping kemungkinan mengganggu pusat koordinasi gerak.

0 Response to "Klasifikasi Pendidikan Anak Tuna Grahita"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel